MasyarakatKelistrikan.com | Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mulai mengurangi emisi karbon secara bertahap, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA menandatangani nota kesepahaman (MoU)untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.
Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam rangka mendukung Pemerintah mendorong target Net Zero Emission pada 2060.
Baca Juga:
Jamin Pasokan, Suplai Batu Bara PTBA ke PLN Tembus 7,3 Juta Ton
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengapresiasi kesepakatan ini.
Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission sesuai target yang sudah ditetapkan.
"Pencapaian target Net Zero Emission tersebut tentu membutuhkan peran aktif berbagai pihak dan didukung oleh teknologi yang mumpuni. Pemerintah saat ini tengah menyusun peta jalan demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim di masa mendatang," ujar Agung.
Baca Juga:
Berkat Elektrifikasi dan Digitalisasi Bukit Asam Hemat Rp 58,4 Miliar Per Tahun
Kata Agung, untuk mencapai target nol emisi tersebut Pemerintah juga tengah menerapkan lima prinsip utama, yaitu peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan, pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Suryo Eko Hadianto menambahkan, "Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia menuju net zero emission pada 2060, perusahaan BUMN memiliki peluang berkontribusi optimal mewujudkan komitmen tersebut salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor.
“Jadi semaksimal mungkin bisa kurangi impor," ujar Suryo sesaat sebelum penandatangan MoU, Selasa (07/12/2021).