Komitmen yang dimiliki sektor komersial dan industri telah mendukung menuju penggunaan EBT secara keseluruhan dalam lingkup rantai pasoknya.
“Perusahaan sektor komersial dan industri telah memiliki komitmen baik tingkat global maupun naisonal untuk meningkatkan penggunaan EBT bahkan hingga 100 persen dalam rantai pasoknya dalam rangka kontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca,” katanya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
PLTB ini bisa mengaliri listrik 360 ribu pelanggan 450 KV. Proyek ini bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 35.000 MW, sekaligus bagian dari upaya Pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23 persen dari EBT pada 2025.
Dia melihat bahwa komitmen yang dibangun perusahaan sektor komersial dan industri itu bisa jadi kesempatan bagi pemerintah untuk melakukan kolaborasi dalam transisi energi.
Pasalnya, itu sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai karbon netral di sektor energi tahun 2060. “Atau lebih cepat serta mewujudkan pemulihan ekonomi indonesia melalui pembangunan rendah karbon,” katanya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dengan landasan demikian, ia mendorong kolaborasi inovatif dengan kalangan perusahaan yang dapat mengakselerasi transisi energi. Maksudnya adalah adanya terobosan baru dalam langkah melakukan transisi energi bersih.
“Kami harap kerjasama seluruh pemangku kepentingan dapat terus diperkuat untuk terus membangun solusi kebijakan model bisnis dan keuangan yang dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif,” tuturnya.
Tujuannya, kata dia, agar perusahaan bisa lebih memanfaatkan EBT untuk operasional sendiri maupun pengembangan EBT secara berkelanjutan.