Sementara itu, otal potensi sumber daya mineral terekanya tercatat sebesar 0,96 miliar ton dengan rincian 0,87% tembaga dan 0,44 gram per ton emas.
Bede memastikan, pengeboran akan terus dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto, serta memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik proyek Hu’u.
Baca Juga:
Lokasi Tambang Emas Ilegal di Sekotong-NTB Dikelola TKA Ditutup KPK
Pada tahun buku 2022 ini, STM telah menyiapkan dana US$ 80 juta untuk sejumlah keperluan, termasuk untuk mendukung kegiatan eksplorasi.
“Untuk budget atau RKAB yang disetujui tahun ini kurang lebih US$ 80 juta, itu termasuk untuk eksplorasi mineral,” ujar Bede.
Sampai dengan saat ini, secara total, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor dengan total kedalaman 115.591 mete di dalam kawasan KK di Onto dan prospek lain, dihutung sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010 silam.
Baca Juga:
Kabar Gembira! Fasilitas Jetski Sportainment Segera Hadir di The Mandalika NTB
Harapan STM, STM bisa memasuki tahapan eksploitasi dan memulai kegiatan produksi pada 2030-2035 mendatang.
“Fokus pekerjaan kami sekarang ini adalah mengatasi tantangan-tantangan teknis agar kami bisa memulai produksi/penambangan pada 2030-2035,” jelas Bede. [Tio]